Spiderman Pointer Background

POKER ANTIK



SELAMAT DATANG DI BLOG POKERANTIK SITUS JUDI ONLINE TERBAIK DAN TERPERCAYA DI ASIA, INFORMASI LEBIH LANJUT DAN LAYANAN 24 JAM HUBUNGI WEBSITE KAMI DI WWW.POKERANTIK.NET ATAU WHATSAPP CS KAMI YANG TERTERA DI BLOG. SEKIAN TERIMA KASIH

Paus Fransiskus Dituntut Minta Maaf ke Pribumi

 

Sumber foto: VATICAN MEDIA via AP

POKER ANTIKPenemuan 215 jenazah di bekas sekolah asrama di British Columbia pekan lalu telah membuat penduduk asli Kanada merasa luka lama muncul kembali. Sisa-sisa mayat diketahui setelah terdeteksi oleh sensor penembus tanah. Sejauh ini belum ada yang digali.

Yang tersisa adalah anak-anak penduduk asli Kanada yang diambil paksa oleh pemerintah dalam program asimilasi yang berlangsung dari awal abad ke-20 hingga sekitar tahun 1970-an. Mereka mendapatkan banyak diskriminasi dan tindakan kekerasan.

Karena sekolah asrama dijalankan oleh gereja Katolik, penduduk asli Kanada saat ini menuntut Paus Fransiskus meminta maaf atas luka yang ditimbulkan oleh masa lalu. Pemerintah Kanada secara resmi meminta maaf kepada masyarakat adat pada tahun 2008 dan mengakui kesalahannya.

Paus secara pribadi tidak dapat meminta maaf, kata Wali gereja Kanada

Dalam upaya berdamai dengan sejarah kelam masa lalu, Kanada telah membentuk sebuah komisi yang disebut Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Komisi ini bertugas menyelidiki kelakuan buruk pemerintah Kanada terhadap masyarakat adat. Selama investigasi dan penelitian mereka, mereka telah membuat setidaknya 94 rekomendasi berdasarkan berbagai temuan yang diperoleh.

Salah satu rekomendasi komisi, menurut The Guardian, adalah menuntut Paus Fransiskus meminta maaf kepada penduduk asli Kanada atas peran gereja Katolik dalam menjalankan sekolah asrama.

Pada tahun 2018, Uskup Katolik Kanada mengatakan pada konferensi pers bahwa Paus tidak dapat secara pribadi meminta maaf atas sekolah asrama, meskipun ia tidak menghindar untuk mengakui ketidakadilan yang telah terjadi.

Lebih dari 150.000 anak-anak Pribumi Kanada dipaksa menghadiri sekolah asrama yang dikelola gereja. Ini adalah bagian dari program asimilasi yang didanai pemerintah Kanada. Mereka dipaksa untuk pindah agama dan tidak diizinkan untuk berbicara bahasa ibu mereka. Banyak yang mengalami kekerasan. Diperkirakan 6.000 anak-anak ini meninggal karena berbagai sebab.


Paus Fransiskus perlu mengeluarkan permintaan maaf kepada masyarakat adat Kanada

Sebanyak 215 jenazah anak-anak pribumi ditemukan dengan pemindaian sensor tanah di Kamloops Indian Residential School, di British Columbia, Kanada. Ini adalah fasilitas sekolah terbesar di Kanada dan dioperasikan oleh Gereja Katolik Roma antara tahun 1890 dan 1969. Pemerintah Kanada mengambil alih sebagai sekolah sampai tahun 1978.

Penemuan jenazah anak-anak baru-baru ini telah mendorong para pemimpin adat untuk menyuarakan pendapat mereka bahwa Paus harus meminta maaf atas peran gereja Katolik dalam program tersebut.

Ada juga seruan kepada Paus untuk meminta maaf dari pejabat Kanada. Carolyn Ann Bennett, Menteri Hubungan Masyarakat Adat Kanada, mengatakan Paus Fransiskus perlu mengeluarkan permintaan maaf resmi atas peran yang dimainkan Gereja Katolik dalam sistem sekolah asrama Kanada.

"Mereka ingin mendengar Paus meminta maaf," kata Ann Bennett.

Marc Miller, yang menjabat sebagai Menteri Layanan Masyarakat Adat Kanada, berkomentar, "Saya pikir itu memalukan bahwa hal itu belum dilakukan sampai saat ini. Ada tanggung jawab yang terletak tepat di pundak para uskup Katolik Kanada," tambahnya.

Rabu (2/6) Uskup Agung Vancouver, Michael Miller, meminta maaf. Dia menulis di media sosial "untuk menyampaikan permintaan maaf saya yang terdalam dan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga dan komunitas yang telah hancur oleh berita mengerikan ini."

Selain itu, Uskup Agung Vancouver juga mengakui bahwa "gereja tidak diragukan lagi salah dalam menerapkan kebijakan kolonialis pemerintah yang mengakibatkan kehancuran bagi anak-anak, keluarga dan masyarakat."


PM Justin Trudeau bersumpah untuk melestarikan kuburan dan mencarikan tempat pemakaman potensial

Penemuan sisa-sisa 215 anak-anak adat di bekas sekolah Kamloops membuat perwakilan masyarakat adat bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Mereka mengatakan mereka berencana mengirim ahli forensik untuk mengidentifikasi dan memulangkan jenazah.

Justin Trudeau juga mengatakan bahwa pemerintah Kanada akan membantu melestarikan situs kuburan dan menemukan tempat pemakaman yang cocok untuk para korban. Meski begitu, Trudeau dan para menterinya tetap menyerahkan keputusan kepada masyarakat adat sendiri, apa pilihan mereka.

Menurut situs media Kanada Ctv News, Menteri Kehakiman David Lametti mengatakan dia terbuka untuk mempertimbangkan jalan hukum yang berbeda, khususnya kemungkinan melindungi situs-situs ini dan mengkriminalisasi siapa saja yang mungkin mencoba untuk menyakiti mereka.

Lametti menegaskan, kejaksaan dan polisi secara terbuka siap menindak pidana jika diminta siapa pun yang mencoba merusak atau menyembunyikan bukti fakta-fakta makam.

Sejauh ini, ada dana yang disisihkan untuk melanjutkan pencarian kuburan tak bertanda di seluruh negeri. Dana tersebut sebesar 27 juta dolar Kanada atau setara dengan Rp. 320 miliar yang diputuskan dalam program 2019.

Murray Sinclair, mantan ketua Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, percaya bahwa akan ditemukan lebih banyak lagi kuburan tak bertanda. Sinclair menjelaskan bahwa "kami tahu ada banyak situs serupa dengan Kamloops yang akan terungkap di masa depan. Kami harus mulai mempersiapkannya," katanya

Posting Komentar

0 Komentar