POKERANTIK : POKER | DOMINO99 | BOLA TANGKAS | LIVE CASINO
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,6 triliun melalui program pemulihan ekonomi pesantren dalam mendukung pesantren dan pendidikan agama di tengah adanya pandemi Covid-19.
Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan menjelaskan bahwa wabah pandemi Covid-19 juga telah menyerang persendian sektor ekonomi, termasuk juga lingkungan pesantren. Diharapkan Pesantren turut andil menjadi sasaran yang bisa ikut membantu pemulihan ekonomi.
“Pemerintah memberikan alokasi hingga Rp 2,6 triliun di dalam rangka menyiapkan pesantren untuk bisa beradaptasi terhadap kebiasaan baru akibat adanya pandemi Covid-19 atau new normal,” ucapnya dalam webinar ISEF perayaan Hari Santri Nasional, Kamis (22/10).
Dia berpendapat, pemerintah telah mengalokasikan berbagai anggaran dalam rangka menolong masyarakat dan dunia usaha untuk dapat bertahan dan kembali pulih, termasuk juga lingkungan pesantren.
Sri Mulyani telah merincikan, alokasi anggaran yang tersebar mulai dari bantuan pendidikan sebesar Rp 2,38 triliun sampai bantuan belajar online untuk pesantren selama kurun waktu 3 bulan sebesar Rp 211,7 miliar.
Terlebih, ucapnya, pemerintah telah memberikan insentif kepada para ustaz, guru dan pengasuh pondok pesantren melalui bantuan sosial, serta bantuan pembangunan atau perbaikan sarana prasarana di 10 provinsi.
“Ada juga bantuan dari berbagai anggaran Kementerian lembaga mencapai lebih dari Rp 991 miliar,” tambahnya.
Disamping itu, imbuh Sri Mulyani, pemerintah juga membantu akses mengenai pembiayaan untuk para santri yang telah menyelenggarakan usaha produktif melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Kami harapkan para santri dapat menggunakan dalam rangka membiayai usaha produktif dengan mengakses pembiayaan KUR di kantor cabang pelaksana terdekat, termasuk yang melayani syariah,” pungkasnya.
0 Komentar