POKERANTIK : POKER | DOMINO99 | BOLA TANGKAS | LIVE CASINO
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta tetap terus memantau atas perkembangan aktivitas Gunung Merapi yang sejak tanggal 5 November 2020 lalu telah ditetapkan masuk dalam status siaga alias level III.
Dari hasil pemantauan BPPTKG pada hari Minggu 22 November 2020 pada periode pukul 00.00 sampai dengan 12.00 WIB telah tercatat terjadi guguran di Gunung Merapi. Jarak luncur guguran ini pun telah mencapai 1.000 meter dari puncak Gunung Merapi.
Hanik Humaida selaku Kepala BPPTKG Yogyakarta, dalam keterangan tertulisnya telah menyebut bahwa luncuran guguran sejauh 1.000 meter ini terjadi pada hari Minggu, 22 November sekitar pukul 06.48 WIB.
"Guguran teramati 1 kali jarak luncur maksimal 1.000 meter ke hulu Kali Lamat Magelang pukul 06.48 WIB dari badan dan terdengar (Gemuruh)lemah 1 kali dari Kaliurang," ucap Hanik.
Hanik menuturkan bahwa terdengar juga suara gemuruh lemah sebanyak satu kali. Suara gemuruh ini terdengar dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, Jawa Tengah.
"Pada periode pukul 00.00-12.00 WIB telah terjadi gempa guguran sebanyak 25 kali, gempa hembusan sebanyak 41 kali, gempa fase banyak sejumlah 140 kali, dan gempa vulkanik dangkal sejumlah 18 kali," papar Hanik.
"Tingkat aktivitas Merapi Siaga (Level III) dengan potensi bahaya maksimal 5 kilometer dari puncak. Jika terjadi perubahan aktivitas Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Merapi akan segera ditinjau kembali," lanjut Hanik.
0 Komentar