Acer, sebuah perusahaan teknologi Taiwan, dikabarkan telah menjadi korban serangan ransomware terbesar hingga saat ini oleh sebuah kelompok peretas.
Berdasarkan laporan dari Bleeping Computer via The Verge, Senin (22/3/2021), grup bernama The REvil diduga telah mendapatkan akses ke jaringan Acer melalui celah kerentanan di Microsoft Exchange.
Kelompok ini juga meminta uang tebusan dari Acer sebesar USD 50 juta atau sekitar Rp. 721 miliar untuk data yang mereka curi, dengan batas waktu hingga 28 Maret 2021.
Jika lewat dari tanggal itu, grup REvil akan membocorkan semua data yang mereka klaim telah dicuri dan dikumpulkan.
Hingga saat ini, Acer belum mengetahui apakah mereka memang menjadi korban serangan ransomware. Seorang juru bicara perusahaan memberi tahu The Verge, "kami secara rutin memantau sistem TI perusahaan."
"Perusahaan seperti kami selalu diserang, dan kami telah melaporkan situasi abnormal baru-baru ini kepada penegak hukum dan otoritas perlindungan data di banyak negara," kata juru bicara Acer.
Sebelumnya, The REvil juga melakukan serangan ransomware serupa terhadap perusahaan valuta asing, Travelex, tahun lalu.
Canon Mengakui Data Karyawan Dicuri oleh Peretas
Mengenai berita serangan ransomware lainnya, Canon akhirnya secara terbuka mengonfirmasi bahwa serangan tersebut disebabkan oleh ransomware dan peretas yang mencuri data dari server perusahaan.
Departemen TI Canon mengeluarkan pemberitahuan kepada staf pada 5 Agustus 2020, menjelaskan bahwa perusahaan mengalami 'masalah di seluruh sistem yang memengaruhi banyak aplikasi, email, dan sistem lain'.
Namun, seperti dilansir Techradar, Senin (30/11/2020), perseroan tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Siapa pelakunya?
Berdasarkan tangkapan layar dari catatan tebusan yang diperoleh BleepingComputer, jelas bahwa grup ransomware Maze yang bertanggung jawab.
Kemudian tak lama setelah serangan itu, grup peretas menghubungi media untuk memberi tahu mereka bahwa mereka telah mencuri 10TB data dari Canon.
Namun, Canon tidak menyebutkan berapa nilai tebusan yang diminta oleh peretas untuk mengembalikan data yang dicuri tersebut.
Situs Poker Online | Domino QQ | Agen Judi Poker Online | Poker Antik
0 Komentar