Sumber foto: dw.com
Poker Antik - Benigno Aquino, mantan presiden Filipina, meninggal dunia di usia 61 tahun. Menurut Guardian, Kamis (24/06), presiden yang akrab disapa Noynoy itu meninggal dunia setelah mendapat perawatan di sebuah rumah sakit di Manila.
Bendera tersebut dikibarkan setengah tiang di gedung senat di Manila setelah berita kematian presiden 2010-2016 diumumkan.
"Dengan sangat sedih saya mengetahui pagi ini tentang meninggalnya mantan presiden Benigno Aquino," kata Hakim Agung Marvic Leonen.
“Merupakan suatu kehormatan untuk melayani bersamanya. Dia akan dirindukan," lanjut hakim yang ditunjuk Aquino pada 2012 itu dalam keterangannya.
Benigno Aquino memiliki ayah yang dikenal sebagai senator setia yang menentang pemerintahan Ferdinand Marcos dan dibunuh ketika ia kembali dari pengasingan politik pada tahun 1983.
https://twitter.com/piaranada/status/1407878830052708354
Pembunuhan itu mengejutkan bangsa dan mendorong Marcos keluar dari jabatannya dalam revolusi "kekuatan rakyat" 1986, mengantarkan era baru pemerintahan dalam kepemimpinan ibunya.
Setelah ibunya meninggal pada 2009, pria yang akrab disapa Noynoy itu terus memimpin dari 2010 hingga 2016 karena "kekuatan rakyat".
Dalam sebuah pernyataan, senator Imee Marcos, putri Ferdinand Marcos, memberikan penghormatan kepada Aquino atas "jiwanya yang baik dan rendah hati" dan mengatakan dia akan sangat dirindukan.
Aquino adalah putra tunggal dan bekerja di bisnis gula keluarga sebelum meluncurkan karir politiknya pada tahun 1998. Dia adalah anggota parlemen tiga periode antara 1998 dan 2007, mewakili provinsi penghasil gula Tarlac di utara Manila.
Terlepas dari beberapa prestasinya dalam memberantas korupsi, citranya ternoda oleh skandal penyalahgunaan dana publik oleh anggota parlemen pada tahun yang sama.
0 Komentar